Tanya:
Puasa dibulan Muharram bagusnya di hari yang keberapa? (Nashir, Bandar Lampung)
Jawab:
Pada bulan Muharam ini umat islam sangat dianjurkan melaksanakan Ibadah yang sangat disukai oleh Allah ta'ala , yaitu Puasa pada hari As Syura.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله عَنْهُمَا أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ مَارَأَيْتُ رَسُوْلَ الله صَلَىالله عَلَيْهِ وَسَلَمَ صَامَ يَوْمًا يَتَحَرَّى فَضْلَهُ عَلَى اْلأَيَّامِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَعْنِى يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ
“Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu, bahwasanya beliau ditanya tentang puasa hari As Syura, lalu dia berkata : Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada suatu hari yang beliau ingin betul-betul mengharap fadhilah hari itu atas hari-hari lainnya kecuali puasa hari As Syura.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya puasa tersebut sangat diharapkan keutamaannya. Bahkan para Nabi yang hidup sebelum Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam juga melakukan puasa tersebut.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
يَوْمُ عَاشُوْرَاءَ كَانَتْ تَصُوْمُهُ اْلأَنْبِيَاءُ فَصُوْمُوْهُ أَنْتُم
“Hari As Syura adalah hari dimana para Nabi berpuasa, maka berpuasalah kalian. (HR Baqi' bin Mahlad)
Sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda yang artinya:
“Nabi Musa 'alaihi salam bepuasalah pada hari 10 Asysyura, karena pada hari itu Allah telah menenggelamkan fir’aun”
Demikian juga nabi Nuh ‘Alaihissallam berpuasa pada hari tersebut.
Pada hari Asy Syura orang-orang Yahudi juga melakukan puasa. Imam Bukhori dan Muslim menyebutkan:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي تَصُومُونَهُ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
“Dari Ibnu Abbas ia berkata”ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di madinah, beliau mendapatkan orang-orang yahudi berpuasa pada hari asy syura. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallambertanya kepada mereka:”hari apakah ini, mengapa kalian berpuasa?” mereka menjawab :”ini adalah hari agung, hari dimana Allah telah menyelamatkan Musa dan kaumnya serta menenggelamkan Fir’aun dan kaumnya, maka Musa berpuasa sebagai tanda syukur, dan kamipun berpuasa juga.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallamberkata: ”Kami(orang-orang islam)lebih berhak dan lebih utama untuk menghormati Nabi daripada kalian.” Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa dan memerintahkan (para sahabat)untuk berpuasa.”
Fadhilah Puasa Asy Syura
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Dari Abu Qotadah bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang hari Asy Syura. Lalu beliau bersabda:”Saya memohon kepada Allah agar berpuasa Asy Syura dapat menghapus dosa-dosa selama satu tahun yang lalu.” (HR Tirmidzi No 752 dan dishahihkan oleh Albani)
Dalam hadits lain masih dalam shahih Muslim, dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada tanggal 10 dan beliau memerintahkan para sahabatnya. Para sahabat berkata: ”Hari ini orang-orang yahudi berpuasa juga” maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pada hari yang kesembilan” (HR Muslim)
Thowus Rahimahullah berkata: “Tahun berikutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah wafat.
Oleh karenanya pada bulan Muharram ini, puasa Asy Syra dikerjakan bukan saja pada tanggal 10, tetapi juga pada tanggal 9. Jumhur ulama menyimpulkan: sunnah puasa Asy Syura selama 2 hari (tanggal 9-10 Muharram). Hal ini telah diamalkan oleh Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhu, Abu Ishaq Rahimahullah, dan Imam Ahmad Rahimahullah.
Namun ada juga yang mengatakan sebaiknya berpuasa selama tiga hari, yaitu tranggal 9,10 dan 11 Muharram. Hal ini sesuai perkataan Ibnu Sirin Rahimahullah, beliau berpuasa selama tiga hari, karena untuk kehati-hatian, sebab kita tidak mengerti secara pasti masuknya tanggal 1 Muharram. Bahkan Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah memakruhkan berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram saja. Dasarnya perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana dalam hadits Muslim:
لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ
“Kalau aku masih hidup tahun depan aku akan berpuasa pada hari yang kesembilan” (HR Muslim No 1134)
Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu mengatakan: “Hari Asy Syura adalah pada tanggal 9 Muharram. Tetapi jumhur tetap berpendapat pada tanggal 10 Muharram. Dan yang paling baik adalah selama tiga hari. Hal ini berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا وَ بَعْدَهُ يَوْمًا
“Berpuasalah pada hari asy syura dan selisilah orang-orang yahudi, berpuasalah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya”(HR Ahmad No 2047, sanadnya hasan)
Hal ini menguatkan pendapat Ibnu Sirin.
Orang-orang yahudi di Khaibar juga menjadikan 10 Muharram sebagai hari raya mereka. Pada hari itu orang-orang yahudi Khaibar memakaikan perhiasan pada isteri dan anak-anak mereka untuk merayakan hari besar tersebut dan orang-orang jahiliyahpun mengikuti mereka. Pada hari itu orang-orang musyrik menutupi Ka’bah dengan kain. Maka disunnahkan berpuasa pada hari itu, untuk menyelisihi mereka, sebab hari itu hari rayanya mereka.
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَعُدُّهُ الْيَهُودُ عِيدًا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصُومُوهُ أَنْتُمْ
“Dari Abu Musa ia berkata: “Adalah orang-orang yahudi mengagung-agungkan hari As Syura dan menjadikannya sebagai hari raya.” Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “(kalau begitu) puasalah kalian (pada hari itu),” (HR. Bukhari)
Diriwayatkan oleh Ahmad, Nasa’I dan Ibnu Hibban Rahimahullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berpuasa pada hari Sabtu dan Ahad melebihi puasa pada hari lainnya. Dua hari tersebut merupakan hari raya orang musyrik, hal tersebut dimaksudkan untuk menyelisihi mereka.
Wallahu A'lam Bish Showab.
0 Responses to Puasa Sunnah Dibulan Muharram